BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang pasti ingin menjadi Bos
di bisnis atau usaha-nya sendiri. Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah
yang seumur hidup ingin menjadi orang gajian. Banyak sekali jalan menuju
kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat sebuah cikal-bakal bisnis
yang diharapkan mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini
sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah
yang mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam
tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu
harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat
berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut. Peluang usaha di
depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah yang melatar
belakangi penulis dalam menjalankan usaha sebagai penyetok snack dalam bentuk
kemasan dengan label “ Snack Shiip..! ’’. Selain keuntungan yang menjanjikan
dari segi modal yang dikeluarkan, usaha ini juga sangat efektif dilakukan untuk
mengisi waktu luang terutama untuk usaha sampingan.
1.2 Visi dan Misi
1.2.1 Visi
Menjadi penyetok yang paling
diminati dari segi kualitasnya oleh pelanggan
1.2.2 Misi
·
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
pasar
·
Melakukan pemasaran dengan sistem “ door
to door “
·
Mencari pelanggan tetap sebanyak
–banyaknya
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1 Profil perusahaan
Usaha
penyetok snack kemasan “ Snack SHiip..!
” ini dijalankan di tempat tinggal penulis sendiri. Yang beralamat di Jalan
Arjuna no 3 Malangan, Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo. Dimana dalam usaha ini terdapat dua jenis
produk snack yang sudah dipasarkan yaitu Kerupuk koin pedas dan Astor twister.
2.2 Modal
Modal awal yang dikeluarkan dalam
menjalankan usaha ini adalah Rp. 52.500, dengan rincian sebagai berikut :
Biaya
jangka panjang dalam menjalankan usaha
No
|
Keterangan
|
Harga
|
|
1.
|
Staples
|
Rp. 10.000
|
|
2.
|
Isi staples
|
Rp. 1.500
|
|
3.
|
Plastik kemasan isi 300 buah (untuk 4 kali produksi)
|
Rp. 6.500
|
|
4.
|
Label isi 480 (untuk 7 kali produksi)
Total Harga
|
Rp. 2.500
+
Rp. 20.500
|
Biaya
untuk satu kali produksi
No
1.
2.
|
Keterangan
Krupuk koin pedas untuk 5 ons
Astor twister untuk 5 ons
Total Harga
|
Harga
Rp. 16.000
Rp. 16.000 +
Rp. 32.000
|
2.3 Produk dan Segmentasi Pasar
Produk pemasarannya meliputi dua jenis yaitu Krupuk koin pedas dan Astor twister.
Produk snack ini diperoleh dari agen kiloan terdekat yang telah penulis jadikan
langganan dalam menjalankan usaha ini.
Segmentasi usaha ini adalah kantin
kampus dan warung-warung yang jaraknya tidak jauh dari tempat produksi penulis.
2.4 Analisis
SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
a.
Bahan baku mudah didapat
b.
Memiliki cita rasa yang lebih gurih dan lebih renyah
c.
Berbagai kalangan banyak yang menyukai
d.
Tidak bergantung cuaca
e.
Pengemasan relatif mudah
2.
Weakness (Kelemahan)
Produk yang dititipkan
biasanya tidak langsung dibayar sehingga penulis harus pintar-pintar mengatur
perputaran dana antara masa produksi dan pembayaran.
3.
Opportunities
(Peluang/Kesempatan)
a. Berbagai
kalangan banyak yang menyukai, hal ini sudah dibuktikan terkait dengan lakunya
produk yang penulis titipkan.
b. Memberikan
keuntungan yang cukup besar.
4.
Threats (Ancaman)
Produk yang
ditawarkan masih tergolong sederhana, mungkin banyak konsumen yang memilih
produk lain yang lebih menarik.
BAB
III
ANALISA
KEUANGAN
3.1 Harga Pokok Penjualan
Harga pokok
penjualan (HPP) adalahharga minimum yang harus diterapkan oleh produsen agar
tidak mengalami kerugian. Sementara ang dimaksud harga penjualan adalah harga
yang memberikan keuntungan bagi produsen. Hal tersebut dikarenakan adanya
solusi antara harga penjualan dengan harga pokok penjualan. Penentuan besarnya
harga penjualan dapat dipertimbangkan
dengan harga pokok sejenis yang ada di pasar.
HPP =
Dalam
usaha yang dilakukan, penulis menghasilkan total snack sebanyak 64 buah untuk 1
kali produksi dan 1 kali pemasaran dengan jumlah biaya yang dikeluarkan Rp. 32.000. Sedangkan untuk
proses pemasaran dilakukan 3 kali sehari. Jadi dapat di buat rincian untuk
mendapatkan HPP sebagai berikut :
-
Satu bulan terjadi 10 kali produksi, artinya
dalam satu bulan terdapat 64 buah x 10 = 640 (total snack yang dikeluarkan
perbulan).
-
Dalam sekali produksi mengeluarkan biaya
Rp. 32.000, artinya dalam satu bulan mengeluarkan Rp. 32.000 x 10 = Rp. 320.000
(biaya yang dikeluarkan perbulan).
-
Jadi dapat diperoleh HPP =
Rp.500/kemasan, sedangkan penulis menjual dengan harga Rp.800/kemasan sehingga
penulis mendapat keuntungan Rp. 300/kemasan.
3.2 Break
Event Point (BEP)
BEP dipakai untuk menentukan
besarnya volume penjualan sehingga perusahaan tersebut sudah dapat menutup
semua biaya (pengeluaran) tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan. BEP akan
tercapai apabila total biaya produksi sama dengan nilai jual snack kemasan. BEP
dirumuskan sebagai berikut :
BEP =
400
kemasan/bulan
Hasil perhitngan BEP menunjukan
bahwa produsen akan mencapai titi impas apabila menjual produk kemasan sebanyak
400, dengan harga jual Rp. 800/kemasan.
3.3 Analisa keuntungan
Dari hasil
penjualan dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut :
-
Pendapatan 1 bulan pertama : 640 kemasan X Rp. 800 = Rp 512.000
-
Total laba bulan pertama = Pendapatan –
Modal = Rp. 512.000 – Rp. 340.500 (Biaya modal 1 bulan) = Rp. 172.500 (Laba
kotor).
-
Untuk Laba bersih bulan berikutnya dapat
diperoleh : Pendapatan – Biaya Produksi = Rp.512.000 – Rp. 320.000 = Rp.
192.000/bulan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu
mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha
yang didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis,
pemasaran produk dan aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha,
sehingga usaha yang akan dijalankan dapat berjalan dengan baik. Usaha penyetok
snack kemasan ini merupakan suatu usaha
skala kecil yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru, sehingga
mengurangi pengangguran. Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar,
namun memerlukan perencanaan yang matang.
4.2 Saran
1. Dalam
mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan matang dan
tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
2.
Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri,
dan keuletan.
3.
Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif
serta selalu mengikuti trend dan selera konsumen agar pelanggan tidak
mudah bosan.
4.
Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri
kita.
5. Jangan mudah
menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah.
waaah proposalnya bagus... rekomended banget... makasih ilmunya... semoga Bisa Menjadi penyetok yang paling diminati dari segi kualitasnya oleh pelanggan sesuai visi nenk jannah hhe :D
BalasHapusthanks gan sudah share
BalasHapusbotol thinner
Ya. Terimakasih atas pertanyaan Anda, Sungguh sangat membangongkan. Tinggal search aja mas jgn ribet.
BalasHapus